Jumat, 06 Januari 2017

Besi Cor (Mengenal Jenis-Jenis Besi)

Ada beberapa jenis besi yang biasa digunakan sebagai bahan dasar untuk menghasilkan produk pelengkap rumah seperti pagar,  kanopi, tangga dan yang lainnya. Diantara jenis besi yang banyak digunakan antara lain besi polosan, galvanish, besi strip, besi siku, besi hollow, besi tempa, besi cor, besi ulir, stainless, dan yang lainnya. Setiap jenis besi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga memerlukan ketelitian dan kecermatan dalam memilih jenis besi yang sesuai dengan kebutuhan fungsi maupun model seperti yang diinginkan.

Tulisan kali ini akan membahas mengenai jenis-jenis besi yang sering digunakan, sebagai tambahan pengetahuan mengenai bahan besi yang beredar di pasaran :

Besi Cor


Besi ini termasuk jenis besi yang paling terkenal dan sejak lama ada di pasaran. Proses pembuatan besi ini relatif mudah, sehingga tersedia dalam banyak ukuran. Sebenarnya pada awalnya besi cor ini dipergunakan untuk bahan pembesian struktur bangunan seperti kolom, balok, maupun plat beton. Setelah itu karena pemanfaatan besi ini untuk keperluan struktural terbilang besar, maka masyarakatpun akhirnya mengkreasikan besi jenis ini untuk bermacam-macam keperluan, diantaranya berbagai jenis furnitur, teralis, pagar, kanopi, dan berbagai keperluan berbahan besi lainnya.

Besi cor juga termasuk jenis besi yang sangat mudah dibentuk karena dibuat dari serbuk besi yang dipanaskan sampai mencair, kemudian “dicor” sesuai dengan dimensi yang diinginkan pembuatnya. Karena proses pembuatan inilah maka besi ini disebut dengan istilah besi cor, tidak semata-mata karena digunakan untuk pengecoran beton. Selain itu besi jenis ini juga mudah untuk dibengkokkan dan dibentuk sehingga sifatnya sangat fleksibel untuk pembuatan pagar, kanopi, dan yang lainnya. Hanya saja karena besi cor mudah meliuk dan cenderung berubah bentuknya ketika mendapatkan beban, maka besi jenis ini tidak cocok untuk produk seperti rak, tangga, meja, dan produk semacamnya.

Karena besi cor ini sebagian besar terbuat dari bahan berunsur Fe (ferrum), maka salah satu karakter yang juga menjadi kekurangan dari besi ini adalah sifatnya yang mudah berkarat. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah proses pengkaratan atau yang biasa disebut juga dengan istilah korosif adalah dengan pengecatan. Selain pengecatan, penggunaan coating juga harus dilakukan agar warna lebih bisa bertahan terhadap cuaca.

Berbicara mengenai ukuran, ukuran besi cor ini sangat bervariasi tergantung diameternya. Di pasaran sendiri besi cor ini tersedia dalam berbagai ukuran dan kualitas. Ukuran besi cor dinyatakan berdasarkan diameter potongan penampang lintangnya, dalam satuan milimeter (mm). Misal, istilah “besi 12” maksudnya besi dengan diameter 12 mm. Selain itu, ada juga besi dengan ukuran 6 mm, 8 mm, 10 mm, 13 mm,  14, 18, 20, dan seterusnya. Namun begitu umumnya toko material hanya menyediakan besi 12 saja, mengingat besi cor berukuran besar hanya digunakan untuk pekerjaan konstruksi berat saja.

Selain itu, di pasaran ada juga istilah besi “KS”, yaitu besi yang memiliki dimensi dan panjang yang utuh, sedangkan istilah “non KS” adalah istilah yang digunakan untuk besi dengan ukuran dan panjang yang tidak utuh. Ada juga istilah besi “banci” yang memiliki panjang 11,5 mm dengan diameter 7,5 mm. Istilah “KS” sendiri sebetulnya diambil dari nama produsen besi yang cukup terkenal yaitu Krakatau Steel.

Demikian sekilas uraian mengenai jenis besi cor sebagai bahan referensi bagi Anda yang membutuhkannya. Silahkan simak lagi jenis-jenis besi lainnya yang kami posting pada web ini.


Semoga bermanfaat..

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More